Senin, 23 November 2015

Mainan Membahayakan

Mainan merupakan suatu hal yang sangat disukai oleh setiap manusia khususnya anak-anak. Karena pada masa pertumbuhan, setiap anak menyukai hal-hal yang baru dan menyenangkan salah satunya ialah mainan. Banyak sekali jenis mainan untuk anak. Dibalik fungsinya untuk membuat anak-anak senang, tidak semua mainan yang aman bagi anak-anak.
Salah satu keresahan yang dialami oleh masyarkat kota Palu terhadap mainan yang disukai anak-anak, ialah petasan. Petasan merupakan salah satu mainan yang dianggap sebagian anak-anak sangat menyenangkan termasuk anak-anak yang berada di kota Palu. Petasan merupakana elemen yang wajib ada di setiap hari-hari perayaan atau hari-hari besar. Seperti ketika menjelang hari raya lebaran, hari raya natal, dan lebih marak lagi ketika malam tahun baru tiba. Beredarnya petasan yang diperjual belikan dengan bebas oleh pedagang-pedagang kaki lima, membuat masyarakat khususnya ank-anak menginginkannya. Sebagian besar anak merasakan petasan merupakan mainan yang menyenangkan dan membuat mereka bahagia.
Tetapi, anak-anak juga banyak yang belum paham tentang bahaya petasan yang dianggapnya sebagi mainan yang menyenangkan. Hal yang paling penting ialah pengawasan orang tua yang ketat. Karena tidak dapat dipungkiri setiap hari perayaan tiba, petasan selalu bebas didagangkan dimana saja dan sangat mudah ditemui dengan harga yang terjangkau. Maraknya penjualan petasan, merupakan salah satu keresahan yang dialami oleh masyarakat kota Palu terlebih padda orang-orang tua yang memiliki anak di bawah umur, karena mengingat anak-anak mereka pasti menyukai petasan.
Seharusnya pemerintah kota Palu, lebih memperhatikan hal tersebut. Karena, setiap datang massanya penjualan petasan. Selalu terjadi masalah-masalah seperti jatuhnya korban yang diakibatkan penggunaan petasan yang tidak seharusnya, dan juga kadang menyebabkan kebakaran rumah. Dan sebagian korban yang jatuh akibat petasan ialah anak-anak. Karena mereka lah yang lebih mendominasi terhadap mainan ini. Keresahan lainnya ialah soal kenyamanan masyarakat lainnya. Karena suara petasan yang ribut, terkadang masyarakat geram dengan hal tersebut. Pemerintah seharusnya, lebih memperhatikan rakyatnya salah satunya dari kenyamanan dan keselamatan warga-warganya. Keresahan tersebut tidak boleh dianggap remeh, karena memngingat begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan terlebih pada anak.

Pemerintah melalui pihak kepolisian sebenarnyya harus lebih menekan peredaran petasan-petasan ini di kota Palu. Lebih baik lagi apabila pemerintah mengambil tindakan tegas untuk melarang peredaran petasan-petasan secara bebas. Sehingga anak-anak bisa  memainkan mainan yang membuat mereka senang dan aman bukan malah memainkan mainan yang berbahaya untuk keselamatan warga khususnya anak-anak  

Air Berwaktu

Air yang merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia seharusnya dapat terpenuhi dengan maksimal. Keberlipahan air bersih yang ada, sangat membantu setiap manusia untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Sumber air bersih adalah poin pentingnya. Ketika pada kenyataannya tidak demikian, apalah yang akan terjadi pada manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari hari.  
Kota Palu yang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Sulawesi Tengah, yang pada tahun ini akan mengadakan Pilkada tepatnya di bulan Desember 2015. Dari kehebohan para calon pemimpin Kota Palu maupun calon pemimpin di Provinsi Sulawesi tengah mengadakan kampanye untuk merebut suara rakyat. Ada hal-hal yang akan menjadi PR besar buat para calon pemimpin tersebut. Dari sekian banyak PR tersebut, ada salah satu hal yang seharusnya lebih di perhatikan oleh pemerintah. Hal tersebut tidak lain, ialah Air yang sebagai sumber kehidupan manusia dalam hal ini masyarakat kota Palu. Memang, di Kota Palu hampir semua kebutuhan air sudah dapat terpenuhi khususnya di daerah perkotaan. Tetapi, itu tidak semua. Masih ada tempat-tempat yang berada diberbagai sudut kota Palu, yang masih mengalami kekurangan air.
Keresahan ini bukanlah karena tidak adanya air atau kekeringan sumber air, tetapi melainkan keterbatasan waktu yang diberikan oleh PDAM untuk mengalirkan air pada setiap rumah. Di wilayah kota Palu terlebih dibagian perkotaan air selalu di alirkan tanpa henti tanpa waktu. Tetapi berbanding terbalik pada berbagai tempat di sudut kota Palu. Misalnya saja, di wilayah kota Palu bagian Palu selatan. Yang biasanya Air selalu dialiri setiap saat., Tetapi di wilayah ini, air dialiri dengan durasi waktu. Waktu yang disediakan untuk mengaliri air ke setiap rumah dibagian Palu Selatan berdurasi sekitar kurang lebih 5 jam, di bagian kecematan Tatanga misalnya, khususnya di Kelurahan Pengawu. Air mulai menyala pada siang hari tepatnya jam 12 siang hingga pukul 5 sore. Dan rata-rata kelajuan air tidak sebanding, ada rumah yang airnya mengalir dengan kencang sedangkan ditempat lain mengalir dengan pelan. Hal itulah yang membuat saya risau sebagai salah satu warga yang mengalami durasi waktu pada air dan hanya mempunyai waktu kurang lebih 5 jam untuk mendapat giliran. Sedangkan ditempat lain, air mengalir tanpa waktu tanpa batas. Saya merasa tidak adil kenapa dibagian tempat saya tinggal mengalami hal demikian. Padahal warga yang ada di tempat say tinggal dengan warga yang tinggal di tempat lain sama-sama membayar air di PDAM. Tetapi kenyataannya untuk waktu pengalirannya tidak adil. Mungkin, kalau rumah tangga yang punya ekonomi berkecukupan bisa menggunakan mesin untuk menarik kecepatan volume air yang mengalir. Tapi apa jadinya pada rumah tangga yang mempunyai ekonomi yang terbatas, mereka hanya bisa pasrah dan menerima nasib.

Saya beserta warga yang sama-sama mengalami hal tersebut, mengharapkan kepada pemerintah agar bisa lebih memperhatikan lagi kondisi kehidupan rakyatnya. Warga tidak meminta hal-hal lebih, hanya saja berharap pemerintah bisa lebih memenuhi kebutuhan air bersih kepada rakyatnya secara menyeluruh dan merata. 

Minggu, 15 November 2015

Daya Tarik Wisatawan




Wahana wisata Taipa Beach, merupakan salah satu tempat wisata yang berada di Kota Palu. Yang terletak di bagian sebelah timur kota Palu yaitu di Taipa. Taipa beach di dirikan oleh bapak Hj. Hadianto Rasyid SE pada tahun 2006. Awal berdirinya wahana wisata ini, bapak Hadianto hanya memiliki 5 orang karyawan. Dengan karyawan yang sangat terbatas, pak Hadianto mulai membangun tempat wisata Taipa Beach. Pada awalnya tempat wisata ini di buka belum memilik pagar sebagai pelindung. Taipa beach dibangun secara bertahap mulai dari tahun 2006 hingga sekarang ini dan pada tahun 2015 ini, taipa beach sudah memiliki kurang lebih 50 karyawan tetap, untuk melayani pengunjung yang datang
Tujuan didirikan wahana wisata Taipa Beach tidak lain untuk memberikan atau menyuguhkan tempat rekreasi yang terbaik untuk masyarakat khususnya masyarakat di kota palu, selain itu untuk memuaskan pengunjung yang datang. Kegiatan yang dilakukan di wahana wisata ini, ialah sebagaian besar untuk berlibur dan juga sebagai tempat wisata keluarga.
Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan di tempat wisata ini antara lain pantai, kolam berenang, penginapan, villa, gazebo dan WC yang airnya sangat jernih. Pada tahun 2015 ini, taipa beach mempunyai tambahan fasilitas baru buat para pengunjung diantaranya ada kereta api mini yang dikhususkan buat anak-anak kecil, juga ada kapal pesiar, Jetsky, dan sepeda air. Dari fasilitas-fasilitas yang disuguhkan di tempat wisata taipa beach membuat tempat ini semakin menarik untuk dikunjungi. Keunggulan lainnya juga karena adanya dua pilihan wahana yaitu adanya kolam berenang yang dibagi atas tiga bagian dimana ada kolam berenang untuk anak-anak, sedang, dan untuk orang dewasa. Selain kolam, tentunya taipa beach memiliki pantai yang begitu indah untuk dijadikan tempat rekreasi keluarga. Karena di tempat wisata lain jarang ditemukan yang menyedikan dua sekaligus wahana wisata.
Dari berbagai fasilitas yang ada di Taipa beach, tarif penyewaannya pun beranekaragam. Misalnya, jika ingin menikmati wahana kolam berenang pengunjung di kenai tarif sebesar rp.15.000/orang, untuk penginapan sendiri tarif penyewaanya jika pada hari biasa (senin-jumat) sebesar Rp.750.000/malam dan pada weekend sebesar Rp.1.000.000. jika pengunjung ingin menyewa gazebo untuk tempat berteduh tarif penyewaannya mulai dari 35.000-55.000/hari. Dan jika ingin menyewa jetsky pengunjung dapat membayarnya dengan harga Rp.25.000. tarif-tarif penyewaan yang ditetapkan oleh pihak pengelola wahana wisata ini, sangat terjangkau mengingat fasilitas dan layanan yang diberikan memuaskan pengunjung. Selain itu juga, ada berbagai pedagang yang datang dari luar tempat wisata taipa yang mendagangkan jualannya ke pengunjung Taipa Beach. Misalnya pedagang es cream ataupun pedagang siomay. Para pedagang ini berdagang melihat situasi pengunjung yang datang, misalnya ketika hari-hari libur yang para wisatawan banyak datang.
Wahana wisata Tipa Beach sampai sekarang masih menjadi daya tarik wisatawan. Malahan semakin menjadi tempat wisata tujuan utama masyarakat kota Palu. Dan semakin lama jumlah wiatawan yang datang semakin meningkat. Salah satu alasan mengapa tempat wiata ini masih diminati oleh masyarakat ialah karena biaya masuknya hanya 10.000/orang ditambah biaya parkir 1.000 untuk motor. Dan juga tempat wisata ini sangat luas dan sangat bersih. Kebersihan yang elalu dijaga oleh pengelola dan karyawan tidak lain agar membuat wisatawan bisa nyaman dan betah berada lama-lama di taipa beach. Kealitas kebersihan yang selalu dijaga oleh pengelola wahana wisata ini, ialah karena Motto yang ditetapkan yaitu 5b, kepanjangan dari motto 5b itu sendiri ialah “bersih, bersih, bersih, bersih, bersih”. Motto tersebut menjadi landasan dari pihak pengelola untuk terus menjaga kebersihan wahana wisata taipa beach sehingga sehingga kenyamanan pengunjung dapat terjamin dan dengan begitu kualitas wahana wisata ini semakin baik.

Dari awal pembangunan hingga sekarang, tidak adanya campur tangan dari pihak pemerintah kota Palu. Wahana wisata ini murni dibangun dan dikelolah oleh pemiliknya Pak Hadianto. Dan pak Hadiantolah yang mendesaign sendiri model tempat wisata ini tanpa campur tangan pihak lain. Sumber dananya pun juga berasal dari biaya sendiri. Sehingga tempat wisata ini, merupakan wahan wiata swasta sehingga peran pemerintah tidak begitu kelihatan. “pemerintah harusnya bangga dan memberikan banyak perhatian kepada tempat wisata ini karena berkat kerja keras seorang warga lokal (pak Hadianto) yang bisa menciptakan ide kreatif yaitu mnyediakan tempat wisata sebagus taipa beach yang tidak lain diteruntukan untuk masyarakat kota Palu sendiri” ujar Delfin selaku kepala Administrasi Taipa Beach.
salah seorang pengunjung bernama Ibu yulin yang berumur 60 tahun, mengatakan bahwa banyak skali keunggulan dari wahana wisata ini, yang paling penting karena fasilitas yang disediakan sangat memadai dan menurutnya biaya masuk yang dipatok sudah sepadan dengan pelayanan dan fasilitas yang ada. Untuk kekurangan menurutnya tidak ada kekurangan yang ada pada wahana wisata ini karena airnya lancar dan tempatnya bersih Ia sudah merasa puas dengan hal-hal itu.

Tokoh Di Balik Suksesnya Film Surga Yang Tak Di Rindukan




Buku yang berjudul surga Yang Tak di Rindukan merupakan salah satu buku yang ceritanya diangkat dalam sebuah film yang telah dirilis pada tahun 2015. Film yang jumlah penontonnya mencapai sekitar ratusan juta penonton yang selalu bertambah setelah di rilis, merupakan Film yang sangat diminati banayk masyarakat Indonesia. Peminat dari Film ini, datang dari segala kalangan umur. Karena memiliki banyak pesan dan hikmah yang dapat diambil dalm kisah yang suguhkan.
            Dari suksesnya Novel dan Film Surga Yang Tak di rindukan, ada sesosok Tokoh yang merupakan bagian yang sangat penting atas suksesnya Film tersebut. Tokoh tersebut, tidak lain ialah sang penulis Novel Surga Yang Tak di Rindukan. Tokoh tersebut ialah Asma Nadia, sosok penulis berbakat yang telah menciptakan berbagai karya seni melalui tulisannya. Karya-karya tulis dari Asma Nadia sebagian besar malah hampir semua terkenal di seluruuh masyarakat Indonesia malahan hingga ke Luar Negeri. Asma Nadia sendiri merupakan wanita yang lahir di Jakarta 43 tahun silam. Sekarang Asma Nadia memliki keluarga kecil yang bahagia, suaminya Isa Alamsyah juga merupakan seorang penulis buku. Asma Nadia dikaruniai dua orang anak, yang pertama bernama Putri Salsabila yang sekarang telah menginjak usia 19 tahun dan anak ke duanya seorang putra yang sekarang telah berumur 15 taun bernama Adam Putra.
            Wanita yang lahir pada 26 Maret 1972 dan berzodiak Aries ini, merupakan salah satu penulis dari sekian banyak penulis di Indonesia, yang tulisan-tulisan novelnya sering dijadikan sebuah Film. salah satunya ialah novel Surga Yang Tak dirindukan.  
            Siapa yang menyangka di balik ketenarannya sebagai seorang penulis, ternyata sosok Asma Nadia lahi dan di besarkan dari keluarga yang kurang mampu. Keterbatasan ekonomi yang dimiliki oleh keluarganya, membuat Asma Nadia dulunya tidak dapat menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi, Ia putus sekolah ketika mengenyam pendidikan di semester 2.
            Selain masalah keterbatasan ekonomi yang dialaminya, sosok Asma Nadia dulunya pernah mengidap penyakit yang cukup menakutkan. Penyakit yang dideritanya tidak membuat semangat menulisnya menjadi pudar melainkan penyakitnyalah yang mendorongnya untuk tetap menulis, dan dari hasil usaha kerasnya melalui perjalanan yang berlika-liku membuat namanya terkenal dan diperhitungkan sebagai salah satu penulis berbakat di Negeri ini.
             Asma Nadia baru-baru ini mengunjungi kota Palu, khususnya Kampus Bumi Tadulako dalam rangka berbagi pengetahuan seputar penulisan Buku sekaligus memberi motivasi dan inspirasi kepada segenap mahasiswa Universitas Tadulako yang menghadiri Kuliah Umum dan Bedah Buku Nasional.