Senin, 23 November 2015

Air Berwaktu

Air yang merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia seharusnya dapat terpenuhi dengan maksimal. Keberlipahan air bersih yang ada, sangat membantu setiap manusia untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Sumber air bersih adalah poin pentingnya. Ketika pada kenyataannya tidak demikian, apalah yang akan terjadi pada manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari hari.  
Kota Palu yang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Sulawesi Tengah, yang pada tahun ini akan mengadakan Pilkada tepatnya di bulan Desember 2015. Dari kehebohan para calon pemimpin Kota Palu maupun calon pemimpin di Provinsi Sulawesi tengah mengadakan kampanye untuk merebut suara rakyat. Ada hal-hal yang akan menjadi PR besar buat para calon pemimpin tersebut. Dari sekian banyak PR tersebut, ada salah satu hal yang seharusnya lebih di perhatikan oleh pemerintah. Hal tersebut tidak lain, ialah Air yang sebagai sumber kehidupan manusia dalam hal ini masyarakat kota Palu. Memang, di Kota Palu hampir semua kebutuhan air sudah dapat terpenuhi khususnya di daerah perkotaan. Tetapi, itu tidak semua. Masih ada tempat-tempat yang berada diberbagai sudut kota Palu, yang masih mengalami kekurangan air.
Keresahan ini bukanlah karena tidak adanya air atau kekeringan sumber air, tetapi melainkan keterbatasan waktu yang diberikan oleh PDAM untuk mengalirkan air pada setiap rumah. Di wilayah kota Palu terlebih dibagian perkotaan air selalu di alirkan tanpa henti tanpa waktu. Tetapi berbanding terbalik pada berbagai tempat di sudut kota Palu. Misalnya saja, di wilayah kota Palu bagian Palu selatan. Yang biasanya Air selalu dialiri setiap saat., Tetapi di wilayah ini, air dialiri dengan durasi waktu. Waktu yang disediakan untuk mengaliri air ke setiap rumah dibagian Palu Selatan berdurasi sekitar kurang lebih 5 jam, di bagian kecematan Tatanga misalnya, khususnya di Kelurahan Pengawu. Air mulai menyala pada siang hari tepatnya jam 12 siang hingga pukul 5 sore. Dan rata-rata kelajuan air tidak sebanding, ada rumah yang airnya mengalir dengan kencang sedangkan ditempat lain mengalir dengan pelan. Hal itulah yang membuat saya risau sebagai salah satu warga yang mengalami durasi waktu pada air dan hanya mempunyai waktu kurang lebih 5 jam untuk mendapat giliran. Sedangkan ditempat lain, air mengalir tanpa waktu tanpa batas. Saya merasa tidak adil kenapa dibagian tempat saya tinggal mengalami hal demikian. Padahal warga yang ada di tempat say tinggal dengan warga yang tinggal di tempat lain sama-sama membayar air di PDAM. Tetapi kenyataannya untuk waktu pengalirannya tidak adil. Mungkin, kalau rumah tangga yang punya ekonomi berkecukupan bisa menggunakan mesin untuk menarik kecepatan volume air yang mengalir. Tapi apa jadinya pada rumah tangga yang mempunyai ekonomi yang terbatas, mereka hanya bisa pasrah dan menerima nasib.

Saya beserta warga yang sama-sama mengalami hal tersebut, mengharapkan kepada pemerintah agar bisa lebih memperhatikan lagi kondisi kehidupan rakyatnya. Warga tidak meminta hal-hal lebih, hanya saja berharap pemerintah bisa lebih memenuhi kebutuhan air bersih kepada rakyatnya secara menyeluruh dan merata. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar