Buku
yang berjudul surga Yang Tak di Rindukan merupakan salah satu buku yang
ceritanya diangkat dalam sebuah film yang telah dirilis pada tahun 2015. Film
yang jumlah penontonnya mencapai sekitar ratusan juta penonton yang selalu
bertambah setelah di rilis, merupakan Film yang sangat diminati banayk masyarakat
Indonesia. Peminat dari Film ini, datang dari segala kalangan umur. Karena
memiliki banyak pesan dan hikmah yang dapat diambil dalm kisah yang suguhkan.
Dari suksesnya Novel dan Film Surga
Yang Tak di rindukan, ada sesosok Tokoh yang merupakan bagian yang sangat
penting atas suksesnya Film tersebut. Tokoh tersebut, tidak lain ialah sang
penulis Novel Surga Yang Tak di Rindukan. Tokoh tersebut ialah Asma Nadia,
sosok penulis berbakat yang telah menciptakan berbagai karya seni melalui
tulisannya. Karya-karya tulis dari Asma Nadia sebagian besar malah hampir semua
terkenal di seluruuh masyarakat Indonesia malahan hingga ke Luar Negeri. Asma
Nadia sendiri merupakan wanita yang lahir di Jakarta 43 tahun silam. Sekarang
Asma Nadia memliki keluarga kecil yang bahagia, suaminya Isa Alamsyah juga
merupakan seorang penulis buku. Asma Nadia dikaruniai dua orang anak, yang
pertama bernama Putri Salsabila yang sekarang telah menginjak usia 19 tahun dan
anak ke duanya seorang putra yang sekarang telah berumur 15 taun bernama Adam
Putra.
Wanita yang lahir pada 26 Maret 1972
dan berzodiak Aries ini, merupakan salah satu penulis dari sekian banyak
penulis di Indonesia, yang tulisan-tulisan novelnya sering dijadikan sebuah
Film. salah satunya ialah novel Surga Yang Tak dirindukan.
Siapa yang menyangka di balik
ketenarannya sebagai seorang penulis, ternyata sosok Asma Nadia lahi dan di
besarkan dari keluarga yang kurang mampu. Keterbatasan ekonomi yang dimiliki
oleh keluarganya, membuat Asma Nadia dulunya tidak dapat menyelesaikan
pendidikan perguruan tinggi, Ia putus sekolah ketika mengenyam pendidikan di
semester 2.
Selain masalah keterbatasan ekonomi yang
dialaminya, sosok Asma Nadia dulunya pernah mengidap penyakit yang cukup
menakutkan. Penyakit yang dideritanya tidak membuat semangat menulisnya menjadi
pudar melainkan penyakitnyalah yang mendorongnya untuk tetap menulis, dan dari
hasil usaha kerasnya melalui perjalanan yang berlika-liku membuat namanya
terkenal dan diperhitungkan sebagai salah satu penulis berbakat di Negeri ini.
Asma Nadia baru-baru ini mengunjungi kota
Palu, khususnya Kampus Bumi Tadulako dalam rangka berbagi pengetahuan seputar
penulisan Buku sekaligus memberi motivasi dan inspirasi kepada segenap
mahasiswa Universitas Tadulako yang menghadiri Kuliah Umum dan Bedah Buku
Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar