Minggu, 15 November 2015

Tokoh Di Balik Suksesnya Film Surga Yang Tak Di Rindukan




Buku yang berjudul surga Yang Tak di Rindukan merupakan salah satu buku yang ceritanya diangkat dalam sebuah film yang telah dirilis pada tahun 2015. Film yang jumlah penontonnya mencapai sekitar ratusan juta penonton yang selalu bertambah setelah di rilis, merupakan Film yang sangat diminati banayk masyarakat Indonesia. Peminat dari Film ini, datang dari segala kalangan umur. Karena memiliki banyak pesan dan hikmah yang dapat diambil dalm kisah yang suguhkan.
            Dari suksesnya Novel dan Film Surga Yang Tak di rindukan, ada sesosok Tokoh yang merupakan bagian yang sangat penting atas suksesnya Film tersebut. Tokoh tersebut, tidak lain ialah sang penulis Novel Surga Yang Tak di Rindukan. Tokoh tersebut ialah Asma Nadia, sosok penulis berbakat yang telah menciptakan berbagai karya seni melalui tulisannya. Karya-karya tulis dari Asma Nadia sebagian besar malah hampir semua terkenal di seluruuh masyarakat Indonesia malahan hingga ke Luar Negeri. Asma Nadia sendiri merupakan wanita yang lahir di Jakarta 43 tahun silam. Sekarang Asma Nadia memliki keluarga kecil yang bahagia, suaminya Isa Alamsyah juga merupakan seorang penulis buku. Asma Nadia dikaruniai dua orang anak, yang pertama bernama Putri Salsabila yang sekarang telah menginjak usia 19 tahun dan anak ke duanya seorang putra yang sekarang telah berumur 15 taun bernama Adam Putra.
            Wanita yang lahir pada 26 Maret 1972 dan berzodiak Aries ini, merupakan salah satu penulis dari sekian banyak penulis di Indonesia, yang tulisan-tulisan novelnya sering dijadikan sebuah Film. salah satunya ialah novel Surga Yang Tak dirindukan.  
            Siapa yang menyangka di balik ketenarannya sebagai seorang penulis, ternyata sosok Asma Nadia lahi dan di besarkan dari keluarga yang kurang mampu. Keterbatasan ekonomi yang dimiliki oleh keluarganya, membuat Asma Nadia dulunya tidak dapat menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi, Ia putus sekolah ketika mengenyam pendidikan di semester 2.
            Selain masalah keterbatasan ekonomi yang dialaminya, sosok Asma Nadia dulunya pernah mengidap penyakit yang cukup menakutkan. Penyakit yang dideritanya tidak membuat semangat menulisnya menjadi pudar melainkan penyakitnyalah yang mendorongnya untuk tetap menulis, dan dari hasil usaha kerasnya melalui perjalanan yang berlika-liku membuat namanya terkenal dan diperhitungkan sebagai salah satu penulis berbakat di Negeri ini.
             Asma Nadia baru-baru ini mengunjungi kota Palu, khususnya Kampus Bumi Tadulako dalam rangka berbagi pengetahuan seputar penulisan Buku sekaligus memberi motivasi dan inspirasi kepada segenap mahasiswa Universitas Tadulako yang menghadiri Kuliah Umum dan Bedah Buku Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar